Friday, December 21, 2007

Poème amérindien

Quand je ne serai plus là, relâchez-moi,
Laissez-moi partir.
J'ai tellement de choses à faire et à voir.
Ne pleurez pas en pensant à moi,
Soyez reconnaissants pour les belles années,
Je vous ai donné mon amitié.
Vous pouvez seulement deviner
Le bonheur que vous m'avez apporté.

Je vous remercie de l'amour que chacun vous m'avez démontré,
Maintenant, il est temps de voyager seul.
Pour un court moment vous pouvez avoir de la peine.
La confiance vous apportera réconfort et consolation.
Nous serons séparés pour quelque temps.
Laissez les souvenirs apaiser votre douleur.

Je ne suis pas loin et la vie continue …
Si vous avez besoin, appelez-moi et je viendrai.
Même si vous ne pouvez me voir ou me toucher, je serai là.
Et si vous écoutez votre cœur, vous éprouverez clairement
La douceur de l'amour que j'apporterai.

Et quand il sera temps pour vous de partir,
Je serai là pour vous accueillir.
Absent de mon corps, présent avec Dieu.

N'allez pas sur ma tombe pour pleurer,
Je ne suis pas là, je ne dors pas,
Je suis les mille vents qui soufflent,
Je suis le scintillement des cristaux de neige,
Je suis la lumière qui traverse les champs de blé,
Je suis la douce pluie d'automne,
Je suis l'éveil des oiseaux dans le calme du matin,
Je suis l'étoile qui brille dans la nuit.
N'allez pas sur ma tombe pour pleurer,
Je ne suis pas là. Je ne suis pas mort.

dari seorang teman et quelqu'un

Monday, December 17, 2007

dunia sebentar kami

Saya tersenyum memandangi pepohonan yang bergerak tertiup angin, terdengar bunyi gemerisik..
Dia kemudian ikut tersenyum bersama saya,
dari matanya saya tau dia mengerti..

Bahkan dedaunan itupun perlu saling berbicara..
Iya, dia bilang, merekapun perlu saling bersentuhan dan saling membelai..

Ketika dia bilang, kasihan boneka beruang itu duduk merenung sendirian..
Saya menjawab, karena musik di latar belakang yang membuat dia depresi..
Ketika dia bilang, kenapa dari semua tempat dia memilih bertepuk tangan di depan rumah saya..
Saya menjawab, karena kehidupan ini harus seimbang..

Kamipun tertawa berdua..
karena merasa tidak sendirian lagi di dunia autis kami,
orang lain mungkin akan berpikir kami nyentrik, karena berbicara dengan kalimat yang tidak mereka mengerti..
Tapi kami tidak perduli.. karena sedang jatuh cinta..

Saya tidak ingin kamu pergi, katanya..
Karena saya tidak akan percaya akan apapun lagi..
Semua tampak indah ketika kamu bersama saya, katanya lagi..
Renyahnya mentimun jadi makin terasa kalau saya memakannya bersama kamu,
Irama musik jadi terasa mengaliri pembuluh darah saya, dan terasa sampai ke ujung pori2, katanya lagi..

Kamu membuat saya tidak takut menghadapi hari esok.

Kenapa takut?
Bukankah sebaliknya?
Kamulah yang membuat hari2 saya menjadi sangat indah.
Bahkan amat sangat indah sehingga hanya bisa saya nikmati sebentar saja..

Seperti kata teman saya..
Itu sebabnya Tuhan menciptakan kupu2, yang umurnya hanya beberapa hari saja..
Bunga mawar yang wangi dan mekar sejenak kemudian layu..
Dan bunga sedap malam, atau wijaya kusuma yang hanya mekar dan wanginya semalam saja..

Itu sebabnya mungkin kamu pergi..
Karena yang kita miliki teramat sangat indah..
sehingga.. hanya sebentar saja..

Sunday, December 16, 2007

Sanctuary

Kembali ke titik nol..
Sementara efek momentum masih sangat terasa..
Terasa sepi tapi tidak sendiri,
Terasa jauh tapi dekat..
Terasa hampa tapi tidak kosong..

Pada saat rasa kangen itu datang, perasaan hangat tiba2 juga datang menyelimuti, seolah ada tangan hangat yang membelai bahu,
Ada bayangan senyuman lebar menandakan ia mengerti..

Ah.. kenapa pergi?

Dia bilang..
Chaque un de sentiment mérite un sanctuaire pour prier tendrement sans fermer les poupières..
Setiap perasaan layak sebuah kuil untuk berdoa dengan lembut tanpa perlu menutup pelupuk mata..

Saya sedang berbicara dengan jiwamu, katanya ketika saya bertanya mengapa menatap saya seperti itu..
Apa dia bilang, tanya saya narsistik..
Sangat indah, cantik, dan penuh dengan cinta kasih.. katamu..

Tapi ternyata tidak cukup untuk mencegah kepergianmu..

Saturday, December 08, 2007

Corazon Espinado

Matahari bersinar dengan indahnya..
hari berganti baru..
kita bisa jalan2 di pinggir sungai,
kita bisa kemping dan memandang bintang2 di malam yang terang..
tapi kamu tidak ada lagi di sini..

Saya tidak ingin menyentuhmu,
karena itu bukan lagi kamu.. itu hanyalah bajumu..

Kenapa sedari dulu kamu begitu gigih merayu saya?
Dan mendatangkan kembali kupu kupu yang saya pikir telah lari?
lalu kemudian akhirnya, hanya meninggalkan kenangan yang indah saja..

Kekasih, kenapa kamu pergi?
Apakah cintamu terlalu tulus, murni dan indah untuk dunia fana ini?
Sehingga tidak mau terkotori oleh nafsu sesaat yang akan kau sesali setelahnya?

Saya tidak ingin menangis, karena kamu akan ikut sedih..
tapi seringkali air mata itu tidak sengaja jatuh..
Bukan karena kepergianmu;
Bukan pula karena kehilanganmu,
Tapi karena saya seorang egois.

Sementara kamu ingin mengajarkan, bahwa mencintai itu bukan berarti memiliki..
Cinta yang kamu ajarkan, membuat saya tidak lagi sanggup memaki, atau menyumpah2 kebrutalan dunia..

karena kamu bilang, bercintalah dengan cinta...

Wednesday, December 05, 2007

Pulang.....

And I will always love you...
kata whitney houston di film yang sedang mama saya tonton sebelum saya menelponnya..

Dia memenuhi janjinya mama..
Dia bilang dia akan setia selamanya..
Dia bilang akan mencintai saya sampai akhir hayatnya..
Dia juga bilang selamat tinggal..

dan dia juga bilang... ingin memeluk saya untuk terakhir kalinya...

Terima kasih cintaku...
telah memperkenalkan akan apa artinya dicintai..
diperjuangkan..
dan keindahan puisi lewat senyuman dan tatapan matamu,
yang merangkum semua keindahan yang ada di dunia ini..

Yang kalau saya bertanya kenapa kamu senang menatap saya seperti itu..... kamu akan bilang, karena, memandangi wajahmu memberikan saya kedamaian..

Itukah sebabnya kamu memilih jam2 terakhirmu, kamu lewatkan bersama saya?

Walau hanya saya bisa nikmati satu siklus purnama saja.. menerka2 apa arti tatapan mata biru lautmu.. yang ternyata akan tetap merupakan misteri...
Tetapi merupakan satu siklus terindah dalam kehidupan saya sampai hari kemarin..

Pergilah sayang,
Pergilah kekasih..
Semoga kini kamu tenang dan damai di sana..
Meninggalkan semua beban dan derita yang kamu pikul selama ini..

Lagu dust in the wind perlahan mengalun dari laptop saya..
Semestinya saya bisa membaca apa yang tersirat..

Sunday, December 02, 2007

Berangkat

Kereta itu akhirnya melaju dengan mantapnya..
entah kenapa selalu muncul perasaan yang sama seperti ketika pesawat yang berancang2 untuk terbang, atau speed boat yang akan melaju menerjang ombak di perairan Seram sana..

Saya tidak pernah tau apa yang menanti di ujung pemberhentian nanti.
Apapun itu..
Bagaimanapun cuaca di tempat tujuan sana, tidak pernah menurunkan kadar adrenalin yang secara spontan berjalan2 di pembuluh darah saya.

Jam berapapun saya akan tiba di tempat tujuan, apakah itu pagi buta, tengah malam ataupun siang hari bolong, seluruh panca indra terasa hidup dan siaga.

Mungkin begitu pula dalam seluruh kehidupan saya, baik yang telah berlalu maupun yang sedang berjalan..

Ada awal pemberangkatan, mencoba menikmati proses perjalanannya, kemudian ada akhir tujuan.
Yang seringkali akhir tujuan itu bukanlah pemberhentian terakhir.
Dan dalam proses perjalannya bisa saja terjadi kejutan2, yang memungkinkan saya untuk mengganti haluan.

Kadang kita akan bertemu dengan teman seperjalanan yang bisa menjadi teman pada saat itu, yang seolah-olah kita mempunyai tujuan yang sama..
teman perjalanan yang asyik karena seolah2 pula kita mempunyai titik keberangkatan atau latar belakang yang hampir sama..

Kita bisa bersama2 berhenti di tempat transit dan minum kopi sambil bercanda, berbagi tawa dan kekuatiran..
Tetapi kemudian, belum tentu kita akan memilih alat transport yang sama untuk ke tempat tujuan kita selanjutnya yang walaupun sepertinya sama.

Bukan berarti saya terburu2 ingin cepat sampai..
bukan berarti pula teman perjalanan itu akan menghambat perjalanan saya..
Mungkin hanya karena, saya tidak mau sampai di tempat tujuan saya dengan cara terjun payung.

Mama bilang, mungkin tidak ada salahnya kamu belajar terjun payung.. untuk menambah pengalaman... selama teman seperjalananmu itu bukanlah seorang bajingan.

Dia bukan bajingan mama..
saya cuma takut ketinggian....