Tuesday, August 05, 2008

Sore di Hossegor

Kami bertiga dengan riangnya pergi menuju pantai Hossegor, dengan situasi hati yang sama... ingin mengistirahatkan pikiran dan hati dan hanya berbaring di pasir yang hangat dan memandang deru ombak..

Bella, setelah seharian sebelumnya merasa bagaikan patah hati, dan tak bisa berhenti menangis, meskipun ia tahu, bahwa itu hanyalah ilusi, perasaan kehilangan, sementara hati telah berada dalam genggamannya.. dan seharian itu hanya hatilah yang memenangkan pertempurannya, bukan logika..

Sementara karine dan saya, hanya ingin melupakan sejenak dimana kami berada, dan berharap bahwa bayangan itu akan tertepis oleh angin laut...

Tubuh ini berkata, ayolah rat, berbaringlah sejenak dan biarkan dirimu diselimuti oleh hangatnya sinar matahari.. dan dengarkanlah suara ombak yang secara ber seri berlomba menyentuh kakimu.. setelah kemarin kamu berdansa semalaman..

Dan saya menulis ini sambil mendengarkan "asi se baila el tango" dari veronica verdier, dan teringat rencana yang dibuat beberapa bulan yang lalu...

Kembali ke pantai di Hossegor, kami memandangi ombak dan para peselancar yang terlihat menikmati.. bercengkrama dengan fenomena alam..
Membiarkan wajah kami terterpa oleh angin laut yang kadang basah oleh awan ombak.. kami hanya duduk di situ.. terhipnotis..

Seperti ombak yang datang berantai, kadang datang dengan ganas menghujam, kadang hanya debur yang tenang, begitupun dalam kehidupan yang sedang saya jalani...
dan mungkin saya akan tetap memilih untuk berselancar dibanding hanya mengapung tenang di gelombang yang rata..

Mungkin karena saya jungkie adrenaline, tapi juga karena sering saya tidak tau harus berbuat apa setelah hang over dengan sisa serotonin..