Friday, November 27, 2009

Membuat Pilihan

mengapa kita harus memilih?
walaupun kehidupan ini adalah serangkaian hasil dari pilihan2 kita sebelumnya dan akan selalu harus memilih?
dengan kemampuan berpikir seringkali hal menjadi rumit, karena terlalu banyak pertimbangan..

tidak banyak orang yang bisa melakukan panjat tebing, dan hanya beberapa yang gigih saja yang bisa sampai ke ujungnya, dan melihat pemandangan yang indah, setelah lelah berkeringat..
tak terbayangkan betapa puasnya, tapi dia akan sendirian, dengan keheningan dan tiupan angin.

memanjat tebing bukanlah pilihan pertama saya, terlalu banyak persiapan dan pekerjaan fisik yang harus saya jalani.. tapi saya juga ingin melihat pemandangan itu..

kalau saja bisa dilakukan dengan lebih mudah, walau tentu bukan kepuasan yang sama bila kita tiba di atas sana..
berarti... saya tetap harus memilih..
apakah hanya sekedar pemandangan yang saya cari atau kepuasan itu pula yang ingin saya nikmati...?

Tuesday, November 24, 2009

"Singgah"

Sudah ketiga kali weekend ini saya kembali ke Pau,

Ah.. Pau..
di kaki pegunungan Pyrénées, tanpa terasa serabut akar telah tertanam dengan dalamnya..
Bagaimana mungkin bisa saya lupakan dan tinggalkan begitu saja?

Disana, pernah ada cinta yang lahir dan juga yang akhirnya mati..
Cinta yang dikhianati, dan juga cinta yang tulus walau nafas sudah tak berwujud..
dan ada pula cinta yang tak bersambut..
pernah ada harapan yang pada saat itu dunia serasa berada dalam pelukan..
dan akhirnya, juga ada kekecewaan, dimana serasa berada di lorong gelap panjang tak berujung..
Di sana, pernah mengalir air mata kesedihan, keharuan, dan juga kebahagiaan..

Bagaikan roller coaster yang berjalan sangat cepat, membumbung lalu terjun lagi, begitulah lima tahun terakhir yang saya jalani di Pau..
Kenangan yang hampir ada di setiap sudut jalan, bersama wajah-wajah yang pernah mengisi hari-hari.. yang sekarang hanyalah merupakan masa lalu.

Ingin rasanya melepas jangkar dan tidak berlayar lagi, tapi legenda diri ini belum usai terpenuhi.. walau lelah lengan ini mengayuh.. menjauhi Pau.. saya sekarang bisa tersenyum ketika menoleh ke belakang...