Tuesday, May 20, 2008

Cinta dan persahabatan

Apakah arti pertemanan atau persahabatan?

Entah kenapa ketika kita ditengah kesibukan dan dalam pencarian waktu luang untuk diri sendiri, apakah itu untuk sekedar peratapan atau kesendirian untuk khusu bersyukur, semua datang dengan berantai..

Dalam wawancara saya yang terakhir, yaitu pagi kemarin, yang sebelumnya saya dibangunkan oleh lagu I will survive dari gloria gaygnor dari telepon gengam yang tidak pernah dimatikan... undangan wawancara baru..
setelah melewati malam yang tidak rasional, dengan beberapa gelas copitos dan tequila.. untuk wawancara kerja jam sebelas... dan saya keluar dari tempat itu jam setengah enam pagi...

Entah energi dari mana, jam sembilan pagi itu saya menjawab dan dengan kepala jernih menetapkan janji wawancara berikut, dari sejawat yang lain, walau dengan sakit kepala hasil ketidak rasionalan saya semalam... saya ingat semuanya...
walaupun semalam para teman perempuan saya mengingatkan, ratih, hentikan kegilaanmu..
saya bilang.. saya hanya berdansa... sendirian...
Tapi dansamu mengundang semua pria di tempat ini, dan saya jawab.. itu problem mereka..

Sahabat baik saya... Okty, yang mirip dengan miranda di SITC bilang, Ratih, hentikanlah kebiasaan barumu itu hanya sebagai pelarian dari problem kamu yang sebenarnya..
Diva bilang, nikmatilah! bukan sebuah kriminal, kamu hanya bernafas, sesuatu yang belum sempat kamu nikmati selama ini..

Di wawancara itu, mereka bertanya apakah yang menurut saya terpenting di kehidupan ini.. saya bilang, cinta dan persahabatan...
Bagaimana anda melihat diri anda? Jawab saya.. jujur... yang saya tambahkan kemudian, sering tidak mudah karena dapat menyakiti hati orang lain...

Apakah saya telah menghianati ucapan saya sendiri... kalau saya dihadapkan ke sebuah pilihan.. atau pertanyaan, mana yang lebih penting dari keduanya?
Dan kemudian dari sebuah kejujuran itu memperumit kehidupan saya yang telah cukup rumit?

Saya tidak bisa berhenti menjadi diri sendiri...

Tapi, mungkin saya akan memilih persahabatan di atas cinta, karena, bila cinta memutuskan untuk pergi, sahabat yang saya cintai itulah yang akan mengusap air mata saya...

Thursday, May 15, 2008

Larmes

Dia tersenyum sewaktu mendengarkan saya bicara,
kemudian menceritakan apa yang dialaminya semenjak januari kemarin..
saya ikut tersenyum juga, tapi air mata saya ikut menetes..
kemudian memeluknya...
Dia bilang, saya tidak menginjinkan lagi air mata saya jatuh..
tidak bisa.. katanya..

Saya tidak bisa menahannya, saya bilang...
air mata saya bisa jatuh begitu saja, walau saya hanya melihat kakek dan nenek berpegangan tangan menyebrang jalan..

Adalah teman setia...
ia bisa ikut bersuka ketika saya bergembira, dan menetes begitu saja..
menemani ketika saya bersedih, mengalir sendiri tanpa saya sadari..
dan juga bisa mengambang di pelopak mata ketika saya terharu, entah itu setelah seorang sahabat mengelus pipi saya, atau ketika seorang teman lama memeluk saya dan menanyakan apa kabar...

Beberapa minggu yang lalu pun, saya melihat seorang kenalan dengan mata sembab, menceritakan kisahnya sambil tak henti dia mengusap pipinya.. air mata yang jatuh begitu saja tanpa bisa dia kendalikan..
Saya ikut mendengarkan... ah hati.. kata teman saya satunya, mengapa begitu rapuh... sambil memandang saya... saya cuma bisa tersenyum, mengiyakan, tanpa terasa air mata ikut mengambang.. tanpa saya sadari...

Kenalan itu bertanya.., kenapa dunia ini tidak adil... mengapa begitu singkat saja saya boleh menikmatinya... semua begitu indah.. mengapa mesti berakhir...
Ah manisku..., seandainya saya juga tau jawabannya... mungkin kita tidak lagi perlu air mata...

Saturday, May 03, 2008

awal mei

hari berganti dan bulanpun berganti baru..
hai lihat..!
hari sudah sesiang dan sepanas ini kita masih bisa melihat bulan..
kata anak perempuan kecil itu dengan riangnya..
saya memandang langit, dan melihat sisa bulan sabit yang masih mengintip diantara awan..
ia seolah masih penasaran akan apa yang terjadi di bumi walau matahari sudah mengambil alih perannya...
memeberi cahaya, yang kadang menyilaukan mata..

kita semua datang berpasangan.. kata bapa waktu itu..
ada gelap, ada terang, ada kesedihan, dan ada keriangan..
juga tentunya, ada perempuan dan lelaki..

mungkin begitu pula pada sisi manusia..
ada sisi gelap, ketamakan, kesombongan dan semua energi negatif yang bahkan tidak ada lagi kosa kata untuk mengungkapkannya..
tapi ada juga sisi suci, keikhlasan, kejujuran, dan cinta.. yang hanya dengan satu kata itu, sudah bisa merangkum semuanya..

kalau saya mengijinkan hormon berbicara, saya akan terhanyut dalam gejolak naik turunnya perasaan, dan kemudian terjerat di zona peratapan yang akan berakhir dengan sumpah serapah...
tapi saya sudah memutuskan untuk tidak lagi mampir ke sana..
karena sangat gelap dan menakutkan...

kembali kepada soal berpasangan...
kenapa saya berpapasan dengan para pria yang mempunyai isu dengan rambutnya..?
entah itu terlalu tipis, terlalu sedikit, atau terlalu kasar..
mungkin itu hanya preteks bahwa mereka punya masalah, bukan di luar kepalanya, tapi di dalam kepala mereka... yang karena tidak punya masalah hormon, mereka jadikan itu sebagai alasan, kamufulase dari problem yang sebenarnya..

karena kalau orang bertanya, apa yang ingin kamu rubah dari fisik yang kamu miliki, Ratih?
saya akan berpikir lama untuk mencari jawabannya.. yang berakhir dengan.. tidak ada...
karena setelah melewati masa metamorfosis, saya menyukai semua yang ada, hadiah dari kromosom terpilih dari kedua orang tua saya..
mungkin karena saya narsisitik...
atau..
karena saya mengagumi fisik dan isi kedua orang tua saya..
dan ketika hormon mencoba berteriak untuk mengungkapkan pendapatnya..
saya bisa berkata... saya adalah buah cinta, dan terbuat dengan cinta...