Sehari setelah Wiken
Cukup Rat, tidak usah bercerita lagi, kamu membuat saya cemburu, kata Diva sambil cekikikan di seberang telpon.
Kamu pasti sedang tersenyum sampai kedua kupingmu, katanya lagi.
Lega rasanya mendengar kamu sumringah lagi..
Padahal saya hanya menceritakan sewaktu dia membawakan makan siang dan kami piknik di taman di belakang gedung tempat saya bekerja.
Menu yang menurut dia kejutan untuk saya adalah roti dengan berbagai rasa, yang di celup ke saus kream yang dicampur mentimun, salad udang campur nanas, dan diakhiri dengan sepotong pisang.
Kami berbagi cerita tentang pekerjaan dan mentertawakan situasi, mentalitas yang dimanjakan oleh sistem, sampai tidak terasa saya harus kembali bekerja.
Mungkin Diva membayangkan betapa sensualnya mencelup roti ke dalam saus kream, dimana sisa kream akan tersisa di sudut bibir, dan kemudian menjilatnya.
Bagaimana kalau dia tau, malam sebelumnya kami makan malam di tempat favorit kami untuk khusus "la soirée des filles" sebelum "pyjamas party" tempo hari?
Mungkin dia akan lebih cemburu lagi, dan membayangkan pelayan itali itu memutar merica di piringnya, sampai si Bunga harus mengalah untuk "memericai" piringnya demi kepuasan si Diva memandangi prosesnya.
Saya cuma kuatir kamu terbang terlalu tinggi, dan kalau jatuh akan lebih terasa, katanya..
Tapi tidak usah kuatir.. kami akan selalu ada di sana untuk mengumpulkan kembali serpihanmu, apabila kamu terkapar lagi bagaikan keset seperti tempo hari.
Octy tidak setuju waktu saya tanya, apakah kamu juga akan ada disana untuk mengumpulkan serpihan2 itu lagi?
Dia bilang.. kenapa musti ada serpihan lagi? Siapa bilang akan ada serpihan?
Dan saya tidak bisa menjawabnya.
Nikmatilah kupu2mu itu, katanya.
Yang mereka tidak perlu tau adalah..
lyric lagu J lo feat santana sedang bernyanyi di kepala saya..
Dip me in water, 'cause this boy's fire it's got a hold of me
Kamu pasti sedang tersenyum sampai kedua kupingmu, katanya lagi.
Lega rasanya mendengar kamu sumringah lagi..
Padahal saya hanya menceritakan sewaktu dia membawakan makan siang dan kami piknik di taman di belakang gedung tempat saya bekerja.
Menu yang menurut dia kejutan untuk saya adalah roti dengan berbagai rasa, yang di celup ke saus kream yang dicampur mentimun, salad udang campur nanas, dan diakhiri dengan sepotong pisang.
Kami berbagi cerita tentang pekerjaan dan mentertawakan situasi, mentalitas yang dimanjakan oleh sistem, sampai tidak terasa saya harus kembali bekerja.
Mungkin Diva membayangkan betapa sensualnya mencelup roti ke dalam saus kream, dimana sisa kream akan tersisa di sudut bibir, dan kemudian menjilatnya.
Bagaimana kalau dia tau, malam sebelumnya kami makan malam di tempat favorit kami untuk khusus "la soirée des filles" sebelum "pyjamas party" tempo hari?
Mungkin dia akan lebih cemburu lagi, dan membayangkan pelayan itali itu memutar merica di piringnya, sampai si Bunga harus mengalah untuk "memericai" piringnya demi kepuasan si Diva memandangi prosesnya.
Saya cuma kuatir kamu terbang terlalu tinggi, dan kalau jatuh akan lebih terasa, katanya..
Tapi tidak usah kuatir.. kami akan selalu ada di sana untuk mengumpulkan kembali serpihanmu, apabila kamu terkapar lagi bagaikan keset seperti tempo hari.
Octy tidak setuju waktu saya tanya, apakah kamu juga akan ada disana untuk mengumpulkan serpihan2 itu lagi?
Dia bilang.. kenapa musti ada serpihan lagi? Siapa bilang akan ada serpihan?
Dan saya tidak bisa menjawabnya.
Nikmatilah kupu2mu itu, katanya.
Yang mereka tidak perlu tau adalah..
lyric lagu J lo feat santana sedang bernyanyi di kepala saya..
Dip me in water, 'cause this boy's fire it's got a hold of me
0 Comments:
Post a Comment
<< Home