Hope
Dulu seseorang pernah mengajarkan, janganlah berharap terlalu banyak karena akan kecewa, dan saya tidak mau mematuhinya, apalah artinya sedikit atau banyak berharap... berharap adalah berharap, sedikit atau banyak...
Seiring dengan waktu, setiap kali saya berharap walau sedikit saja, kenyataan yang datang sering tidak sesuai, bahkan bertolak dengan apa yang saya harapkan.
Apakah membuat saya jadi berhenti berharap?
Ternyata tidak, benturan2 dan jatuh bangun yang saya alami tidak membuat saya kapok.
Walaupun hari esok masih misteri, tapi saya akan terus berharap dan akan melakuan yang terbaik.. apapun itu..
Mungkin ada waktunya mengistirahatkan otak saya untuk tidak terlalu menganalisa, dan lebih mendengarkan hati saya, tapi sering sulit membedakan antara keduanya..
Istilahnya adalah mengosongkan pikiran..
Dapat saya bayangkan, betapa para synaps itu selalu terstimulasi dan memancarkan gelombang listrik, tidak bisakah para neuron itu hanya melayang-layang saja? atau diam berada di tempat mereka?
Mungkin bila saya sudah mati suatu hari nanti..
Kalau ada suatu tombol entah dimana, untuk berharap, dan seandainya tombol itu bisa diputar dan diatur berapa besar kadarnya, dengan jarum indikasi, mungkin akan lebih sederhana..
Tapi kita bukan robot, dan walaupun virtual, tombol itu tidak ada..
Dan di kehidupan ini bukanlah bagaikan garis lurus yang membentuk lingkaran sempurna..
dan kehidupan ini pun tidaklah sesempurna lingkaran sempurna..
tapi penuh belokan dan warna warni, walaupun kadangkala terlihat acak-acakan, tapi bagaikan lukisan abstrak yang indah tapi penuh misteri..
Kita akan sadari seberapa besar harapan itu bila ada kekecewaan atau keberhasilan diakhirnya..
Tapi kita tidak akan pernah bisa mengkontrol kuantitasnya, karena walaupun hanya setitik harapan.. harapan adalah harapan..
Dan selama masih ada waktu... harapan itu akan selalu ada..
Seiring dengan waktu, setiap kali saya berharap walau sedikit saja, kenyataan yang datang sering tidak sesuai, bahkan bertolak dengan apa yang saya harapkan.
Apakah membuat saya jadi berhenti berharap?
Ternyata tidak, benturan2 dan jatuh bangun yang saya alami tidak membuat saya kapok.
Walaupun hari esok masih misteri, tapi saya akan terus berharap dan akan melakuan yang terbaik.. apapun itu..
Mungkin ada waktunya mengistirahatkan otak saya untuk tidak terlalu menganalisa, dan lebih mendengarkan hati saya, tapi sering sulit membedakan antara keduanya..
Istilahnya adalah mengosongkan pikiran..
Dapat saya bayangkan, betapa para synaps itu selalu terstimulasi dan memancarkan gelombang listrik, tidak bisakah para neuron itu hanya melayang-layang saja? atau diam berada di tempat mereka?
Mungkin bila saya sudah mati suatu hari nanti..
Kalau ada suatu tombol entah dimana, untuk berharap, dan seandainya tombol itu bisa diputar dan diatur berapa besar kadarnya, dengan jarum indikasi, mungkin akan lebih sederhana..
Tapi kita bukan robot, dan walaupun virtual, tombol itu tidak ada..
Dan di kehidupan ini bukanlah bagaikan garis lurus yang membentuk lingkaran sempurna..
dan kehidupan ini pun tidaklah sesempurna lingkaran sempurna..
tapi penuh belokan dan warna warni, walaupun kadangkala terlihat acak-acakan, tapi bagaikan lukisan abstrak yang indah tapi penuh misteri..
Kita akan sadari seberapa besar harapan itu bila ada kekecewaan atau keberhasilan diakhirnya..
Tapi kita tidak akan pernah bisa mengkontrol kuantitasnya, karena walaupun hanya setitik harapan.. harapan adalah harapan..
Dan selama masih ada waktu... harapan itu akan selalu ada..
0 Comments:
Post a Comment
<< Home