Friday, December 16, 2005

ILUSTRASI: CINTA DAN WAKTU

Pernah dapat email ini dari seorang teman, ternyata menarik juga untuk direnungkan..

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak.
Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan, dsb.
Mereka hidup berdampingan dengan baik.

Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu, air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.
Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu.
Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.
Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.

"Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta. "Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."
Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.

Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.

"Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik. Tak lama lewatlah Kecantikan.

"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta."Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan.

"Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta. "Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja ...." kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.

Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!" Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.

Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu.
Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu," kata orang itu.
"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku," tanya Cinta heran.

"Sebab," kata orang itu, "hanya Waktu-lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu ..." (Anonim)

5 Comments:

Blogger Lili said...

lompat jauh dari tgl 5 November terus posting lg tgl 16 December..walah2..he.he..

apa kabar nih Mbak Ratih?..wuuuah sekali posting toipknya beratz..ni..
siip deh...biarlah waktu yg menentukan yah...semoga Cinta bisa ditemukan kembali..

2:29 AM, December 17, 2005  
Anonymous Anonymous said...

Weits...apdet jug aakhirnya dikau...ceritanya mengharukan sekali gituh ihik ihik....kapan ke sini euy?

5:54 PM, December 18, 2005  
Blogger Tri Indra said...

Ratih,

thanks udah mampir say, gimana kabarnya neeh, menghilang aje...udah come back ke Millis segala neeh, trus kerjaan gimana neeh crita2 dong.....

Slam kangen yahhh

7:09 AM, December 19, 2005  
Blogger A r t e s i a said...

waakk disana melankolins disini melankolins.. parah nih hehehe.. gak tau kenapa jeung lagi sedih aja kangen ama temen temen yang diluar.. ihik ihik... gue sih gak kemana mana.. cuma kangen.. hehehe hope you well yaa.. ya udah kata Mama .. cuma waktu yang appreciate cinta ya? Hmm tinggal aja kali yaa? hehehe .. kangen .. muaahh

6:12 PM, December 22, 2005  
Anonymous Anonymous said...

kamu perek ya, dasar perempuan binal, berapa tarifnya ?

7:17 PM, December 25, 2005  

Post a Comment

<< Home